UGM Ciptakan Pengisap Jentik Nyamuk Elektrik
Jumat, 18 Februari 2011 07:25:10 WIB
Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menciptakan alat isap jentik nyamuk elektrik mekanik sederhana yang diberi nama Gama Kuras.
"Gama Kuras adalah alat untuk membersihkan jentik nyamuk di bak mandi atau bak penampungan air tanpa menguras atau membuang air yang ada di bak," kata Ketua Tim Pencipta Gama Kuras, Tri Baskoro Unggul Saptoto di Yogyakarta, Jumat.
Alat itu, menurut dia dapat digerakkan mengikuti sasaran jentik nyamuk yang akan dituju. Alat ini tanpa menggunakan bahan kimia racun pembunuh jentik nyamuk.
Ia mengatakan keunggulan Gama Kuras antara lain sebagai alat isap elektrik mekanik dengan sistem resirkulasi air yang mampu menangkap 50 jentik nyamuk dalam waktu 140 detik.
"Dengan demikian, masyarakat tidak perlu lagi membuang air dengan sia-sia saat menguras bak untuk membersihkan jentik nyamuk," kata Ketua Minat Entomologi Kedokteran Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran UGM ini.
Menurut dia, pembuatan prototipe Gama Kuras sangat sederhana. Alat itu menggunakan pompa aerator dengan daya isap maksimum, dan dihubungkan dengan sebuah botol plastik berlubang kecil pada dindingnya dengan dibalut kain yang berfungsi sebagai penyaring (filter).
"Jentik yang terisap kemudian akan masuk ke perangkap saringan, sedangkan air akan kembali ke bak penampungan, sehingga tidak ada air yang terbuang. Semua komponen lokal tersebut disatukan di sebuah pipa pralon yang berfungsi sebagai pegangan," katanya.
Ia mengatakan pihaknya berharap ada mitra usaha yang bisa bekerja sama untuk menyederhanakan bentuk dan memproduksi alat tersebut.
Dengan demikian, menurut dia, alat itu dapat diproduksi dalam jumlah banyak, guna menekan penyebaran nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue.
"Penggunaan alat ini merupakan cara yang efektif untuk menghentikan penyebaran penyakit demam berdarah dengue, karena membersihkan jentik nyamuk di tempat apa pun merupakan cara paling jitu dalam menurunkan populasi nyamuk penular penyakit itu," katanya. (Ant)
sumber :www.tvonenews.tv