VIVAnews - Mengurung pelaku peredaran narkoba ternyata tak cukup ampuh mematikan jaringannya. Berkat peran pejabat setempat, sejumlah narapidana Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan masih bisa mengendalikan perdagangan narkoba dari
balik penjara.
"Yang dikumun mati seumur hidup mereka aktif mengendalikan jaringan," kata Direktur Narkotika Alami Badan Narkotika Nasional (BNN), Beni J Mamoto, Rabu, 9 Maret 2011.
Beni kemudian mencontohkan kasus penangkapan seorang wanita kurir narkoba di Ekuador. Berdasar pemeriksaan aparat setempat, kurir itu bekerja berdasar pesan sms yang dikirim dari seorang narapidana di Nusakambangan. "Bayangkan dari Amerika Latin, kendalinya ada di Nusakambangan," ujarnya.
Suburnya praktik semacam itu tak lepas dari peran pejabat atau petugas lembaga pemasyarakat setempat. BNN menahan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika, Nusakambangan, Marwan Adli, yang diduga terlibat dalam kasus peredaran narkoba di penjara pimpinannya.
Menurut Beni, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Marwan memberikan sejumlah kemudahan fasilitas yang memungkinkan para bandar beroperasi. Terbukti dari temuan sejumlah telepon seluler dan alat penguat sinyal di dalam penjara. "Asal diberi kemudahan pasti bisa beroperasi mengendalikan jaringan. Dia (Marwan) juga menikmati hasil transaksi," ujarnya.
Sumber : vivanews.com